calc

Image credit: http://www.finpipe.com

Indonesia – Pada prinsipnya, Return on Investment (ROI) adalah persentase keuntungan yang didapatkan dari jumlah biaya yang dikeluarkan. Rumusnya cukup sederhana sebagai berikut:

ROI

 

 

Apabila kita mau menghitung ROI investasi properti secara sederhana maka ini sangat mudah dilakukan.

Misalkan ada sebuah properti dengan harga beli 1.000.000 dan biaya renovasi sebesar 500.000. Properti tersebut lalu mengalami kenaikan dan memiliki nilai 2.000.000. Maka…

ROI = (2.000.000-(1.000.000+500.000))/(1.000.000+500.000) = 500.000/1.500.000 = 33%

Namun tentunya, perhitungan pada kenyataannya menjadi rumit karena ada berbagai hal yang dipertimbangkan.

Pertama, pembelian biasa dilakukan dengan menggunakan cicilan yang akan membuat total biaya menjadi lebih besar. Perhitungan juga menjadi lebih rumit apabila bunga cicilan tidak tetap tapi mengacu pada pasaran. Akan ada asumsi yang harus dibuat ketika melakukan perhitungan berdasarkan potensi pasar.

Selain itu, ada banyak biaya yang perlu diperhitungkan selain biaya renovasi. Banyak biaya akan dikeluarkan saat pembelian dan penjualan, seperti misalnya pajak, komisi agen, biaya administrasi, dan lain-lain. Jangan lupa bahwa rumah juga memerlukan perawatan yang memakan biaya.

Properti yang disewakan akan menghasilkan pendapatan per bulan dan tentunya ini juga perlu diperhitungkan. Biasanya investor perlu menentukan tenggang waktu dari analisa yang mau dilakukan (misalkan 10 tahun) dan mengambil berasumsi mengenai kenaikan harga sewa untuk melakukan perhitungan semacam ini.

Jadi seperti bisa dilihat, perhitungan ROI untuk investasi properti dapat dilakukan secara mudah ataupun komplex bergantung pada kebutuhan dan variabel apa saja yang mau dimasukkan dalam perhitungan. Yang terpenting adalah mengerti tujuan dari perhitungan yang mau dilakukan dan menggunakan variabel yang sesuai.